Selasa, 27 Desember 2011

PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI ( BAK )

I.            PENGERTIAN

BAK / MIKSI adalah suatu proses pengosongan kandung kencing. Gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAK adalah ; Suatu keadaan dimana terganggunya proses mekanisme tubuh untuk memenuhi kebutuhan eliminasi BAK atau pengosongan kandung kencing secara normal.

II. ETIOLOGI.

Gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAK disebabkan oleh :
1. Obstruksi.
2. Infeksi.
3. Calculi.
4. Pertumbuhan jaringan yang abnormal.
5. Masalah sistemik.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi BAK :
1. Diet dan pemasukan cairan.
2. Respon dorongan untuk BAK
3. Gaya hidup / life style.
4. Strees psikologis.
5. Tingkat aktivitas.
6. Tingkat perkembangan.
7. Keadaan patologi.
8. Obat – obatan.

III. TANDA DAN GEJALA.

Tanda dan gejala yang sering ditemui ;
1. Retensio urien              : Tertahannya urien didalam kandung kencing.
2. Incotinentia urine        : Urien keluar dengan sendirinya tanpa disadari.
3. Poliuri                         : Sering kencing.
4. Hematuri                     : Terdapatnya darah dalam urien.
5. Disuria                        : Rasa sakit waktu kencing.
6. Lithuria                       : Urien keluar bersama batu kecil – kecil sewaktu kencing.
7. Oliguria                       : Kencing jarang dan sedikit urien yang keluar.
IV. MEKANISME KEBUTUHAN ELIMINASI BAK BAGI TUBUH.
Urien mengalir meninggalkan piala ginjal dan didorong melaui ureter oleh kegiatan peristaltik, baroreceptor pada dinding vesika urinari dipicu oleh daya rentang dari dinding vesika urinaria yang menimbulkan rangsang refleks pada syaraf parasimpatis dari vesika urinari, yang berdampak kontraksi pada vesika urinari. Kapasitas vesika urinaria sekitar 300 ml. Jika volume ini dicapai timbul keinginan berkemih dan bila dikehendaki otot detrusor berkontraksi yang secara terkoordinir akan diikuti relaksasi sppinkter. Bila syaraf motoris kepada spinkter eksterna tertahan oleh otot yang relaksasi membuka] spinkter dan memungkinkan urien dikelurkan. Pengendalian terhadap miksturisasi dapat terjadi oleh stimulus yang ditransmisi oleh jalur spinal desenden dari tangkai otot.

TABEL PRODUKSI URIEN RATA – RATA
UMUR                                                                             JUMLAH
       Lahir - 2 hr                                                                       15 - 60 ml
       3 hr - 10 hr                                                                       100 - 250 ml
      10 hr - 2 bln                                                                       250 - 450 ml
       2 bln - 1 th                                                                        400 - 500 ml
       1 th - 5 th                                                                         500 - 700 ml
        5 th - 8 th                                                                        700 - 1000 ml
      8 th - 14 th                                                                        800 - 1400 ml
      14 th - dewasa                                                                                       1500 ml
      Dewasa tua                                                               1500 ml atau kurang

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan laboratorium
·         Urien rutin : Warna, BJ, Ph, Glukosa, Keton protein, bilirubin, sel darah merah, sel darah putih, bakteri.
·         Clearence test : Jumlah plasma yang telah bersih dari suatu zat tertentu dalam satu menit, inulin, creatinin, BUN.
·         Hematologi : Sel darah merah, hematokrit dan HB sebagai indikasi adanya perdarahan pada sistem perkemihan atau terganggunya fungsi erythropoetin.
·         Cytologis : Pemeriksaan terhadap sel ganas pada urien merupakan paya defekasi dini dan kanker pada saluran perkemihan.

B. Pemeriksaan radiologi.
·         IVP : Untuk mengetahui gambaran ginjal, ureter dan kandung kencing secara menyeluruh.
·         BNO : Foto bagian rongga bawah perut. Memperhatikan gambar ukuran, bentuk, dan lokasi dari ginjal, ureter dan kandung kemih, mengidentifikasikan massa yang tidak normal, kelainan bentuk atau adanya kalkuli.
·         Renal Angiography : Untuk mengetahui sistem vasokontriksi ginjal, mendeteksi adanya stenosis dari arteri ginjal, trombosit Vena atau hypertensi renovaskuler.
·         CT Scan : Untuk menentukan patologi ginjal.
·         Reanal biopsi : Pengambilan contoh jaringan ginjal untuk pemeriksaan
TABEL PENGKAJIAN URIEN
Pemeriksaan
Normal
Abnormal
Warna
Kekuningan
Merah menunjukan hematuri kemungkinan obstruksi urien, kalkulus renal, tumor, kegagalan ginjal.
Kejernihan
Jernih
Keruh menunjukan terdapatnya kotoran, sedimen bakteri ( infeksi urinarius )
Ph
4,6 – 6,8
Alkalisis bila dibiarkan atau pada infeksi saluran kemih. Tingkat asam meningkat pada asidosis tubulus renal.
Berat jenis
1.003 – 10,035
Biasanya menunjukan intake cairan, semakin sedikit intake cairan sesmakin tinggi berat jenis, bila rendah diduga penyakit ginjal.
Protein
1 – 8 mg / dl
Dapat terjadi karena diet tinggi protein dan karena banyak gerakan ( terutama yang lama ).
Gula
( - ) Negatif / 0
Terlihat pada penyakit renal, glukosuria terjadi setelah banyak intake gula, atau DM
Ketone
0
Hasil metabolisme lemak yang tidak sempurna, kenoturia terjadi karena kelaparan dan ketoasidosis diabetik.
Eritrosit
0 - 4
Cedera jaringan ginjal.
Leokosit
0 – 5
Infeksi saluran kemih.
Lagts / silinder
0
Infeksi saluran ginjal, penyakit
renal.

VII. KOMPLIKASI

·         Retensio urien
·         GGA / GGK
·         Pyelonefritis
·         Glumerulus nefritis
·         Blast prostat hypertrophy
·         Nefrolitiasis
·         Vesikolitiasis

 
VI. PENATALAKSANAAN
·         Kaji penyebab
·         Obat – obatan.
·         Kateterisasi
·         Kompres.
·         Support
·         Atur pemasukan cairan.
·         Tingkatkan aktivitas fisik.
·         Biasakan BAK sebelum tidur.
·         Kontrol Ph urien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar